Friday, 12 August 2011

PENERAPAN SISTEM DAUR ULANG AIR HUJAN PADA WISMA ATLET SENAYAN

By : Hadianto Tionery - 1100055436 






        Pada perancangan wisma atlet ini untuk memenuhi kebutuhan 85% air untuk flushing urinoir dan toilet, maka akan dibuat total luasan penangkap hujan baik atap, fasade, maupun payung-payung hujan sebesar 2000 m2, sedangkan untuk luasan tangki dan pompa membutuhkan luasan ruang sebesar 537,5 m2.
        Penyusun menggunakan atap miring yang memiliki sudut kemiringan 30-40 derajat dengan bahan metal dan fiberglass (yang memiliki koefisien run off yang sesuai sehingga tidak terlalu menyerap air hujan, melainkan hanya menyalurkannya saja) untuk memaksimalkan air hujan agar bisa tertampung lebih banyak dengan besaran / luasan atap yang sesuai dengan perhitungan.

       Konsep desainnya yaitu atap dibuat agar mampu menampung air hujan yang datang dari segala arah dengan membuat kemiringan atap terhadap 4 sisi, yaitu utara selatan timur dan barat. Air di atap hunian akan langsung disaring kemudian disimpan di tangki penyimpanan air pada atap sehingga air yang telah disaring bisa langsung disalurkan ke wc dan toilet dengan sistem gravitasi tanpa menggunakan pompa.

        Pada fasade dibuat penangkap air hujan yang bentuknya seperti kanopi tapi memiliki bentuk yang seperti bak sehingga mampu menangkap air hujan. Bak-bak air ini juga dibuat selang seling setiap lantai agar mampu menangkap air hujan secara maksimal. Air hujan yang sudah tertampung nantinya akan disalurkan ke tangki air di bawah dengan downspout kemudian dipompa ke wc untuk flushing toilet dan urinoir.

        Salah satu penerapan rainwater harvesting di tapak wisma atlet senayan yaitu dengan dibuatnya payung-payung penangkap hujan di halaman sehingga mampu menampung air hujan yang jatuh ke tanah kemudian disalurkan ke tangki penyimpanan di bawah tanah lalu difilter agar bersih. Setelah itu, air kemudian dipompa ke atas dan disalurkan ke toilet dan urinoir.

No comments:

Post a Comment