By : Bella - 1100051160
Rencana peremajaan Wisma Atlet di Senayan didorong oleh adanya kebutuhan akomodasi penginapan bagi atlet yang mengikuti Pelatnas dan kegiatan olahraga lainnya seperti Kejurnas, Raker, Kongres Induk Organisasi Olahraga di Kompleks Gelora Bung Karno. Peremajaan ini harus mempertimbangkan semua aspek perencanaan agar memeberikan kontribusi positif terhadap kondisi di sekitarnya. Setelah dilakukan pengukuran suhu, kelembapan, dan kecepatan udara dalam bangunan, penulis dapat mengetahui bahwa permasalahan yang ada pada wisma atlet di Senayan adalah kenyamanan termal. Maka dari itu, penulis menilai perlu adanya perancangan bukaan yang optimal pada bangunan ini untuk mencapai kenyamanan termal.
Tujuan dari penelitian dan perancangan ini adalah menghadirkan bangunan hemat energi dengan optimalisasi rancangan bukaannya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penulis melakukan analisa simulasi suhu, kelembapan, dan kecepatan udara yang dikaitkan dengan luas bukaan terhadap dinding dengan bantuan software Design Builder.
Model yang digunakan adalah satu denah tipkal yang disimulasikan dan diubah variabelnya. Variabel tersebut terdiri dari single glazing, double glazing, dan triple glazing, serta kisi-kisi dan overhang 1 meter. Dari variabel tersebut didapat 9 hasil simulasi. Rancangan yang paling optimal adalah yang paling mendekati diagram kenyamanan termal, yaitu dengan menggunakan triple glazing, kisi-kisi, dan overhang 1 meter. Diagram yang didapat belum dapat menunjukan bahwa kondisi tersebut sudah mencapai kenyamanan termal. Hal ini terjadi karena simulasi dalam keadaan tertutup. Oleh karena itu, untuk menurunkan kelembaban, hal yang bisa dilakukan adalah membuka jendela atau menggunakan kipas angin untuk meningkatkan kecepatan udara.
No comments:
Post a Comment