Mobilitas kegiatan harian atlet khususnya di Senayan sebagai kawasan pemusatan latihan menjadi dasar pemikiran utama desain Wisma Atlet Senayan – Jakarta ini. Faktor hubungan ruang dan akses pencapaian merupakan faktor utama yang mempengaruhi mobilitas dari kegiatan harian atlet ini. Kriteria desain berdasarkan mobilitas memperkuat hal tersebut, yakni aspek kemudahan, kenyamanan, keamanan, dan kecepatan. Aspek kemudahan mencakup faktor hubungan ruang sedangkan aspek kenyamanan dan keamanan mencakup faktor akses pencapaian tersebut.
Bangunan ini merupakan hasil redesign dari bangunan lamanya yakni Wisma Fajar Senayan. Bangunan terdiri dari dua tower utama dengan keberadaan podium sebagai fasilitas penunjang yang menggabungkan pencapaian dari kedua tower.Tata ruang dan bentuk massa didasari oleh konsep mobilitas tersebut.
No comments:
Post a Comment